Hujan itu manis, bagi mereka yang berdiam nyaman di balik jendela.
Hujan itu romantis, bagi mereka yang sedang bersanding berdua.
Tapi hujan itu miris, bagi mereka yang menahan air mata.
Thursday, November 29, 2012
Thursday, November 22, 2012
Midnight Conversation
"Why does everything you say seem so making sense? Really, you're good at giving advice."
"But see, they don't work on me. Not even one."
Saturday, November 17, 2012
There's a Light that Never Goes Out
I’ve been with her for 7 years, she has known the whole me since we
were still in junior high school…and I don’t ever see the dark takes
place even for a second.
Today she’s turning into 19, happy birthday my dear :)
May God give you a bigger heart, brighter days, wider smiles, and let the universe helping you catching your dreams. Always be your mom&dad’s little girl, your sister’s best friend, your brother’s best mate. The number of your age will get bigger as the time goes by, but your beauty will remain cos it comes from your heart. You’re wonderful, and I know you’re gonna get better and better as you grow older.
I love you, Milka. Smooocchh! :*
Today she’s turning into 19, happy birthday my dear :)
May God give you a bigger heart, brighter days, wider smiles, and let the universe helping you catching your dreams. Always be your mom&dad’s little girl, your sister’s best friend, your brother’s best mate. The number of your age will get bigger as the time goes by, but your beauty will remain cos it comes from your heart. You’re wonderful, and I know you’re gonna get better and better as you grow older.
I love you, Milka. Smooocchh! :*
Wednesday, November 14, 2012
Tuesday, November 13, 2012
Counting Down to 19
Saya sedang mengamati pergantian hari. Sedang menyaksikan perubahan malam menjadi pagi. Sedang menikmati hari terakhir saya menulis angka 18 di kolom usia.
Di waktu-waktu yang seperti ini, solilokui tiba-tiba jadi barang favorit. Karena saya sedang sendiri, dan sedang ingin bercakap dengan diri sendiri.
Di waktu-waktu yang seperti ini, rindu terasa sangat mendominasi. Rindu senyuman orang tua saya, rindu tawa adik-adik saya, rindu pelukan kakak saya. Dan yang paling saya rindukan, adalah ucapan selamat yang mereka ucapkan dengan kecanggungan tingkat dewa.
Di waktu-waktu yang seperti ini, saya mencoba introspeksi. Melihat seberapa banyak target yang belum tercapai, seberapa sedikit accomplishment yang sudah saya gapai. Mengukur sudah seberapa jauh saya berjalan, menimbang seberapa berat yang masih harus dijalankan.
Saya sedang merasa tua, karena saya tidak lagi berharap tanggal ini diingat semua teman, tidak lagi berharap mendapat kejutan, tidak lagi mengharap meniup lilin permohonan. Di sisi lain saya masih merasa muda, karena saya masih ingin tau siapa-siapa saja yang menyisakan memori untuk mengingat, meluangkan waktu untuk mengucapkan selamat di waktu yang tepat, memberi doa pengharapan dengan khitmat.
Dasar manusia...
Seperti tahun-tahun yang sudah lalu, tahun ini saya tidak punya hadiah manis untuk diri saya sendiri. Hanya setumpuk target dan sederet harapan, yang semoga saja tidak membuat saya tersiksa saat berusaha mewujudkannya. Tapi saya berjanji tahun depan akan ada "sesuatu", yang saya harap "sesuatu" itu tidak berakhir sebagai wacana seperti biasanya. Kenapa tahun depan? Yah, karena saya ingin 20 saya berbeda.
Di waktu-waktu yang seperti ini, solilokui tiba-tiba jadi barang favorit. Karena saya sedang sendiri, dan sedang ingin bercakap dengan diri sendiri.
Di waktu-waktu yang seperti ini, rindu terasa sangat mendominasi. Rindu senyuman orang tua saya, rindu tawa adik-adik saya, rindu pelukan kakak saya. Dan yang paling saya rindukan, adalah ucapan selamat yang mereka ucapkan dengan kecanggungan tingkat dewa.
Di waktu-waktu yang seperti ini, saya mencoba introspeksi. Melihat seberapa banyak target yang belum tercapai, seberapa sedikit accomplishment yang sudah saya gapai. Mengukur sudah seberapa jauh saya berjalan, menimbang seberapa berat yang masih harus dijalankan.
Saya sedang merasa tua, karena saya tidak lagi berharap tanggal ini diingat semua teman, tidak lagi berharap mendapat kejutan, tidak lagi mengharap meniup lilin permohonan. Di sisi lain saya masih merasa muda, karena saya masih ingin tau siapa-siapa saja yang menyisakan memori untuk mengingat, meluangkan waktu untuk mengucapkan selamat di waktu yang tepat, memberi doa pengharapan dengan khitmat.
Dasar manusia...
Seperti tahun-tahun yang sudah lalu, tahun ini saya tidak punya hadiah manis untuk diri saya sendiri. Hanya setumpuk target dan sederet harapan, yang semoga saja tidak membuat saya tersiksa saat berusaha mewujudkannya. Tapi saya berjanji tahun depan akan ada "sesuatu", yang saya harap "sesuatu" itu tidak berakhir sebagai wacana seperti biasanya. Kenapa tahun depan? Yah, karena saya ingin 20 saya berbeda.
Subscribe to:
Posts (Atom)