Pages

Monday, October 29, 2012

Stuck on the Puzzle

Saya mengingatmu sebagai sosok yang hampir selalu lupa nama saya, yang hampir selalu menanyakan saya anak siapa. Saya mengingatmu sebagai sosok yang selalu memeluk saya sambil berair mata, menangisi kealpaanmu akan siapa saya.
Tidak banyak yang terekam memori saya. Hanya sebatas itulah ingatan seorang anak berusia lima.
Tapi potongan adegan langkah kecil saya menyusuri jalan di kota itu, derak lantai kayu tempat kita bertemu, dan cara saya mendapat pelukan darimu... kesemuanya dapat dengan mudah membawa air mata haru. Apalagi ditambah kenyataan bahwa sekuat apapun rindu, ia tidak akan berhasil membawa kita ke dimensi yang sama untuk kembali bertemu dan berbagi cerita.
Kamu mungkin tidak tau, tapi kami mengunjungimu, selalu, setidaknya sekali dalam setahun. Dari tiap kunjungan itu saya mengumpulkan kepingan cerita tentangmu dari mereka yang beruntung lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu.
Andai saja kamu bisa tau, kami selalu rindu. 

No comments: