Pages

Sunday, January 20, 2013

Nobody Said It Was Easy

Ketika orang lain meragukan kita, kenapa kita harus ikut meragu?
Ketika orang lain merendahkan kita, kenapa kita harus merasa rendah?
Ketika orang lain berkata kita tidak mampu, kenapa kita harus merasa tidak sanggup?

Ketika mereka bilang mereka saja tidak bisa, kenapa kita harus sama dengan mereka?
Ketika mereka ungkapkan banyaknya halangan, kenapa kita harus melihat ketidakmungkinan?
Ketika mereka bilang begini dan begitu, kenapa harus selalu kita dengarkan?

Dalam proses belajar, kita memang harus rajin mendengar. Tapi apa yang kita dengar tidak seharusnya selalu kita jadikan beban. Kalau terasa sakit, rasakan saja, toh itu bagian dari proses. Tidak ada salahnya kita mencoba apa yang dikata orang nyaris mustahil. Kan hanya nyaris. Toh tidak ada jaminan kita pasti gagal. Seorang hebat pernah berkata, gagal itu hanya kemungkinan, bukan kepastian. Ketika kita mungkin gagal, bukankah itu berarti kita juga mungkin berhasil?
Prediktor keberhasilan sama sekali bukanlah kesesuaian dengan rencana maupun harapan, apalagi kesuksesan. Mampu belajar dari kegagalan adalah keberhasilan besar. Sanggup memulai saja sudah bisa disebut berhasil, berhasil melawan rasa ragu. Bahkan sekedar kita berani, itu juga merupakan keberhasilan, setidaknya berhasil melawan rasa takut.


Terkadang, lebih baik sibuk berjalan daripada menyibukkan diri dengan mendengar, atau melukai hati dengan kesakitan, apalagi menumpulkan otak dengan keraguan.

No comments: